Wednesday, March 11, 2015

Sunan Geseng, Murid Sunan Kalijaga di Desa Gesing Semanding Tuban

Jelajah Bumi Wali, kabartuban.com – Kemasyhuran Sunan Kalijaga sebagai salah satu dari Wali Songo yang tersohor, tentunya tidak lepas dari sejarah panjang Kabupaten Tuban. Waliyulloh yang cukup dikenal sebagai putra salah satu Adipati Tuban tersebut telah menorehkan ribuan sejarah dalam jagad Islam di Nusantara.

Mengingat Sunan Kalijaga, membawa tim Jelajah Bumi Wali (JBW) kepada salah satu muridnya yang juga cukup terkenal, yaitu Kyai Cokrojoyo atau yang cukup dikenal dengan sebutan Sunan Geseng.

Makam Sunan Geseng terletak di Dusun Pakah, Desa Geseng, Kecamatan Semanding, Tuban. Menurut data referensi yang didapat JBW, Sunan Geseng adalah murid dari Sunan Kalijaga, dan sebutan Geseng diberikan kepada Kyai Cokrojoyo karena begitu setia terhadap perintahnya, sehingga merelakan badannya menjadi hangus (geseng).

Singkat cerita, atas perintah Kanjeng Sunan Kalijaga, Cokrojoyo menunggu Sunan Kalijaga di hadapan sebilah bambu yang ditancapkan dihadapannya oleh Kanjeng Sunan. Namun ketika Kanjeng Sunan kembali, sebilah bambu tersebut sudah menjadi rerimbunan pohon bambu (barongan) dan Cokrojoyo berada di tengahnya.


Untuk membangkitkan Cokrojoyo, maka Suna Kalijaga membakar rerimbunan pohon bambu tersebut, saat Cokrojoyo masih berada di tengahnya. Akibat pembakaran tersebut, Cokrojoyo hangus seperti arang (geseng), namun tidak meninggal. Sejak itulah Kyai Cokrojoyo berjuluk Sunan Geseng.

Meskipun tidak ramai pengunjung seperti pada makam Sunan Bonang atau Syeh Ibrahim Asmoroqondi, Makam Sunan Geseng yang terletak di perbukitan, di tengah kawasan Hutan RPH Ngimbang, BKPH Sundulan ini selalu ada yang mengunjungi.

Selain bangunan makam, terdapat pula beberapa ruangan untuk istirahat dan mushola. Tidak hanya itu, berjarak sekitar 10 meter di samping makam terdapat batu pipih yang diyakini sebagai pasujudan Sunan Geseng.

Menurut sejumlah informasi yang didapat tim JBW, para peziarah yang berkunjung ke makam tersebut memiliki berbagai macam motivasi. Ada yang memang datang untuk sekedar berziarah mendo’akan Sang Wali, namun ada juga yang berziarah dan tinggal beberapa waktu di makam tersebut. Tidak sekedar berziarah, namun ada yang memang sengaja tinggal beberapa waktu sambil melakukan proses pendalaman ilmu tertentu.

Seorang tokoh Nahdlatul Ulama Tuban menyatakan pendapatnya, “Apapun motivasinya, baiknya kita berbaik sangka saja. Semoga mereka semua yang gemar berziarah itu, benar – benar berharap ridlo Alloh dan senantiasa ingin mendekatkan diri kepada Alloh SWT,”

Sementara itu seorang peziarah yang ditemui JBW mengungkapkan bahwa dirinya dan beberapa rekannya telah beberapa hari tinggal di area makam tersebut. Pemuda yang tidak mau disebutkan namanya tersebut mengaku bahwa selain berziarah, dirinya hanya ingin mencari ketenangan diri.

Desa Gesing tempat dimana Makam Sunan Geseng berada, merupakan desa dari Kecamatan Semanding yang berbatasan dengan Kecamatan Palang, yaitu Desa Ngimbang. Alam Gesing yang masih cukup natural menjadi mata segar tersendiri dalam perjalanan tim JBW.

Pohon Bogor (pohon buah siwalan dan sumber minuman legen) yang berdiri tegak di berbagai sudut desa dan beberapa situs kuno yang ada, menunjukkan bahwa Gesing tidak bisa dibantahkan sebagai bagian dari kejayaan Kadipaten Tuban di masa lampau.

Tidak jauh berbeda dengan kisah beberapa wali yang lain, hingga kini makam Sunan Geseng tidak disepakati pada satu tempat. Namun ada yang berpendapat benar adanya di Desa Geseng Kecamatan Semanding Tuban, ada yang di Tirto Magelang, ada juga di Grabak Magelang, dan sebagian berpendapat ada di Bantul Yogyakarta.

Sumber : kabartuban.com

No comments:

Post a Comment