Pintu Kabah. Sejak ada hingga sekarang masih menyimpan misteri sejarah. Tak ada dokumentasi bagaimana bentuk awalnya, atau bagaimana membangunnya. Yang jelas, ada perdebatan: Kabah punya dua pintu dalam waktu yang sangat lama.
"Saat ini, pintu Kabah dinaikkan dari atas permukaan Masjidil Haram sekitar dua meter lebih duapuluh sentimeter. Saat ini tingginya tiga meter lebih 18 sentimeter," kata Nizal al-Shaibi, anggota keluarga penjaga Kabah dikutip Dream.co.id dari Al Arabiya.
Pintu Kabah memiliki lebar 171 sentimeter dan dipasang menjorok setengah meter ke dalam, dari permukaan tembok luar Kabah. Bagian pintu itu terlihat berkilau karena memang dilapisi emas.
Pintu Kabah yang terpasang sekarang merupakan pintu Kabah yang ke dua. Pintu Kabah pertama tak diketahui bagaimana dan siapa pembuatnya. Hingga kini masih jadi misteri. Namun komponen pintu Kabah pertama itu masih disimpan di beberapa museum sebagai harta Islam.
Untuk pintu ke dua, Raja Khalid lah yang memiliki jasa besar. Sebab, Raja Khalid merupakan penguasa yang paling banyak menyumbang untuk pembuatan pintu Kabah yang ke dua ini.
"Pintu Kabah ini diberi oleh Raja Penjaga Dua Kuil, almarhum Raja Khalid bin Abdul Aziz. Ini terdiri dari blok emas yang dibuat di Arab Saudi. Ayat-ayat Alquran dan nama Raja Khalid terukir di pintu," ujar Ahmed al-Morei, profesor di Universitas Umm al-Qura.
Pintu Kabah ini disakralkan oleh satu setengah miliar umat muslim di seluruh dunia. Hampir seluruh isi planet ini menghormatinya dan berusaha menjawab misteri pintu itu jika melihatnya.
Kabah merupakan salah satu bangunan yang paling disucikan umat Islam. Itu mengapa umat Islam selalu merawatnya secara khusus. Umat Islam bahkan memberikan penutup Kabah yang terbuat dari dari kain sutra.
Hingga saat ini, pintu dan kunci Kabah dijaga oleh keluarga al-Shaiba, keluarga yang ditunjuk oleh Nabi Muhammad SAW. Menjaga pintu Kabah adalah sebuah kehormatan bagi setiap penguasa Islam dari masa ke masa. Dengan demikian, nama mereka akan ditulis di bawah 99 Nama Allah.
"Penjaga kunci akan selalu keluarga tertua kami dan akan dilanjutkan keluarga tertua dan seterusnya," tutur al-Shaiba.
Sebagai pemegang kunci Kabah, keluarga Shaiba memang bisa memasuki bangunan yang didirikan oleh Nabi Ibrahim itu. Mereka juga bertugas membersihkan Kabah dengan menggunakan air mawar.
"Kami memasuki Kabah dan membersihkannya dengan air mawar. Kami menunggu gubernur yang memulai proses pembersihan yang diikuti oleh para tamu yang menyertainya. Mereka membasuh dinding Kabah," tutur Kepala Pembawa Kunci Kabah, Abdul Qader al-Shaibi.
"Saat ini, pintu Kabah dinaikkan dari atas permukaan Masjidil Haram sekitar dua meter lebih duapuluh sentimeter. Saat ini tingginya tiga meter lebih 18 sentimeter," kata Nizal al-Shaibi, anggota keluarga penjaga Kabah dikutip Dream.co.id dari Al Arabiya.
Pintu Kabah memiliki lebar 171 sentimeter dan dipasang menjorok setengah meter ke dalam, dari permukaan tembok luar Kabah. Bagian pintu itu terlihat berkilau karena memang dilapisi emas.
Pintu Kabah yang terpasang sekarang merupakan pintu Kabah yang ke dua. Pintu Kabah pertama tak diketahui bagaimana dan siapa pembuatnya. Hingga kini masih jadi misteri. Namun komponen pintu Kabah pertama itu masih disimpan di beberapa museum sebagai harta Islam.
Untuk pintu ke dua, Raja Khalid lah yang memiliki jasa besar. Sebab, Raja Khalid merupakan penguasa yang paling banyak menyumbang untuk pembuatan pintu Kabah yang ke dua ini.
"Pintu Kabah ini diberi oleh Raja Penjaga Dua Kuil, almarhum Raja Khalid bin Abdul Aziz. Ini terdiri dari blok emas yang dibuat di Arab Saudi. Ayat-ayat Alquran dan nama Raja Khalid terukir di pintu," ujar Ahmed al-Morei, profesor di Universitas Umm al-Qura.
Pintu Kabah ini disakralkan oleh satu setengah miliar umat muslim di seluruh dunia. Hampir seluruh isi planet ini menghormatinya dan berusaha menjawab misteri pintu itu jika melihatnya.
Kabah merupakan salah satu bangunan yang paling disucikan umat Islam. Itu mengapa umat Islam selalu merawatnya secara khusus. Umat Islam bahkan memberikan penutup Kabah yang terbuat dari dari kain sutra.
Hingga saat ini, pintu dan kunci Kabah dijaga oleh keluarga al-Shaiba, keluarga yang ditunjuk oleh Nabi Muhammad SAW. Menjaga pintu Kabah adalah sebuah kehormatan bagi setiap penguasa Islam dari masa ke masa. Dengan demikian, nama mereka akan ditulis di bawah 99 Nama Allah.
"Penjaga kunci akan selalu keluarga tertua kami dan akan dilanjutkan keluarga tertua dan seterusnya," tutur al-Shaiba.
Sebagai pemegang kunci Kabah, keluarga Shaiba memang bisa memasuki bangunan yang didirikan oleh Nabi Ibrahim itu. Mereka juga bertugas membersihkan Kabah dengan menggunakan air mawar.
"Kami memasuki Kabah dan membersihkannya dengan air mawar. Kami menunggu gubernur yang memulai proses pembersihan yang diikuti oleh para tamu yang menyertainya. Mereka membasuh dinding Kabah," tutur Kepala Pembawa Kunci Kabah, Abdul Qader al-Shaibi.
No comments:
Post a Comment