![[imagetag]](https://i0.wp.com/www.eramuslim.com/fckfiles/image/baghdad.jpg)
Pada saat daulah Baghdad lengah di segala pertahanan di seluruh penjuru, serbuan Tartar datang dengan dashatnya , tidak ada satupun kekuatan yang membendung pasukan Tartar.
Khalifah dan seluruh keluarganya ditangkap dan dibunuh. Mulanya
Wazir
Al Alqamiy dibiarkan hidup, tetapi setelah negeri dihancurkan oleh
prajurit Mongol dan Tartar yang menang itu, kota Baghdad hancur menjadi
puing dan lebih dari satu juta orang tewas terbunuh, bergelimpangan
bangkai jenazah, dan air sungai Dajlah yang mengalir ditengah kota
menjadi hitam akibat bekas tinta yang mengalir dari hancurnya jutaan
buku buku ilmu pengetahuan Islam yang dihanyutkan ke sungai itu.
Akhirnya penghianat Al qamiy sendiripun dibunuh oleh Houlako Khan.
Dengan terus terang Houlako mengatakan bahwa orang semacam Wazir itu
tidak ada gunanya buat hidup. Khalifahnya sendiri dijualnya dan pintu
kotanya dibukanya dan musuh dipersilahkan masuk dengan harapan dia akan
“terpakai” oleh penguasa yang baru. Houlako Khan mengatakan bahwa orang
semacam Wazir ini tidak ada gunanya dilindungi.
Begitulah jiwa penghianat ini yang lebih menghormati dan bangga
dengan kedekatan terhadap musuhnya di banding Kaum Muslim yang beriman,
mereka rela korbankan Islam demi kejayaan program musuhnya asalkan
keduniaan mereka tercukupi oleh kekuatan musuh yang juga hanya kekuatan
makhluk. Dan begitulah akhir dari penghianat, di dunia tak dapat apa apa
dan di akherat akan mendapatkan azab yang luar biasa dari Allah SWT,
wallahu Alam
Buya Hamka
No comments:
Post a Comment